KERJASAMA PPM INTERNASIONAL PSIKOLOGI DENGAN KBRI SINGAPURA

Dari berbagai kajian literatur ditemukan bahwa menjaga kelekatan orangtua-anak merupakan hal yang sangat penting dalam membangun harapan yang positif akan masa depan anak. Namun sayangnya, tidak sedikit anak-anak yang terlantar dan tidak terpenuhi hak-haknya. Hak mendapatkan hidup yang layak dan terlindungi serta kurangnya kasih sayang menyebabkan anak melakukan sesuatu tidak terarah. Salah satu penyebab terjadinya hal ini adalah karena kelekatan orangtua-anak yang renggang dikarenakan jarak dan komunikasi yang tidak intens serta hubungan yang buruk pada orangtua. Salah satu contohnya adalah adanya data terkait permasalahan yang terjadi pada Anak Pekerja Migran (APM). Permasalahan ini diprediksi karena adanya komunikasi yang tidak  intens antara APM dan orangtuanya yang bekerja di luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia (PMI), sehingga menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan dan dibantu mencari solusi. Hal yang terjadi selama ini adalah ketika Pekerja Migran Indonesia (PMI) bekerja di luar negeri, anak-anak ditinggal di Indonesia dengan suami/istri ataupun dengan kakek/nenek atau saudara. Setelah itu komunikasi tidak terjalin dengan baik yang mengakibatkan pengasuhan dari orangtua tidak berjalan dengan baik. Selain itu, relasi dalam keluarga  (hubungan orangtua-anak, dan hubungan dengan pasangan) serta kesadaran akan tanggungjawab dan status sebagai orangtua masih rendah  yang mengakibatkan berbagai permasalahan muncul dan semakin kompleks. Minimnya pengasuhan dan perlindungan membuat sejumlah APM kekurangan gizi, rentan menjadi korban kekerasan fisik maupun psikis, ataupun seksual, pendidikan yang minim dan kesehatan yang tidak optimal (Kompas, 10 Maret 2021). Oleh karena itu perlu dilakukan upaya dari semua pihak untuk dapat mengatasi dan mencegah hal yang lebih buruk lagi terjadi pada APM.

Terkait dengan apa yang telah dijelaskan, pada tahun 2021 ini tim yang diketuai oleh Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si, dari Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan UNY bekerjasama dengan KBRI Singapura (education office) melakukan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Internasional pada hari Minggu, 18 Juli 2021 yang diikuti sebanyak 78 Pekerja Migran Indonesia di Singapura dengan menggunakan platform zoom meeting yang dilanjutkan dengan konsultasi Psikologis dari tanggal 18 Juli sampai tanggal 25 Juli melalui WA group.  Tujuan PPM ini selain memberikan edukasi juga mencoba membantu  memecahkan permasalahan  yang dihadapi PMI dengan memberikan layanan Psikologis dengan metode online berupa pelatihan Peningkatan Keterampilan Pengasuhan Pada Pekerja Migran Indonesia Untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang (Kesejahteraan Psikologis) Anak. Kegiatan ini memberikan makna khusus karena terkait dengan situasi terkini yang dihadapi Pekerja Migran Indonesia (PMI) terkait relasi dan pengasuhan anak.

Acara PPM dihadiri oleh pihak KBRI Singapura yaitu Bapak Muhkam Hudaya dan Bapak Fuad Helmi . Sementara dari UNY dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UNY, Prof. Dr. Margana, M.Hum, MA (memberi sambutan sekaligus membuka Acara), Dekan FIP, Bapak Dr. Sujarwo, M.Pd, serta Wakil Dekan Bidang Akademik, FIP, UNY, Bapak Dr. Cepi Safrudin Abdul Jabar, M.Pd, serta 3 narasumber yang semuanya dari Jurusan Psikologi, FIP, UNY. Adapun 3 narasumber  yang mengisi acara dan memberikan layanan konsultasi adalah Ibu Rahmatika Kurnia Romadhani, M.Psi  dengan materi Pengenalan Diri, Ibu Dr. Siti Rohmah Nurhayati, M.Si yang memberikan materi dengan judul Membangun Relasi Harmonis, serta Ibu Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si dengan materi Hak Anak dan Pengasuhan Positif. Acara ini dimoderatori oleh Ibu Cania Mutia, M.Psi. Alhamdulillah rangkaian acara berjalan lancar dan mendapatkan apresiasi dari para peserta dan juga dari pihak KBRI Singapura. Harapan dari para PMI, program seperti ini dapat dilanjutkan karena dibutuhkan dalam menghadapi situasi dan kondisi mereka (REI.yul-tj)